Misteri Dibalik Kematian Mahasiswi Unair dan Fenomena Meningkatnya Bunuh Diri pada Generasi Muda

by -110 Views
Misteri Dibalik Kematian Mahasiswi Unair dan Fenomena Meningkatnya Bunuh Diri pada Generasi Muda

Seorang mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ditemukan meninggal dunia di dalam mobil dengan kondisi kepala tertutup plastik dan gas helium ditemukan di lokasi kejadian. Penyebab meninggalnya CA (21 tahun) belum dapat dipastikan karena bunuh diri atau ada upaya pembunuhan.

Kasatreskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan, polisi telah melakukan sejumlah langkah untuk menyelidiki kasus kematian mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair tersebut. Setelah olah TKP, pihaknya langsung mendatangi apartemen korban. Di apartemen tersebut, korban tinggal bersama adiknya. Polisi juga mencocokkan tulisan korban dengan isi surat wasiat yang ditemukan bersamaan dengan jenazah korban.

“Dan di sana (apartemen korban, Red) kami menemukan catatan sekolah korban untuk mencatat pelajaran. Dan kami temukan ini kedua tulisan tangan ini identik,” kata Andaru, Senin (6/11/2023).

Tidak itu saja, lanjut Andaru, kertas yang biasa korban gunakan untuk mencatat pelajaran dengan yang digunakan untuk menulis surat wasiat juga terdapat kesamaan. “Kertas yang digunakan juga identik,” ujarnya.

Meski demikian, Andaru tidak ingin cepat mengambil kesimpulan penyebab korban meninggal adalah bunuh diri atau dibunuh. Andaru memilih untuk menunggu kesimpulan dari hasil autopsi yang saat ini masih berlangsung di RS Bhayangkara Surabaya.

Jenazah korban CA ditemukan dalam mobil Honda Jazz bernomor polisi AG 1484 BY yang terparkir di halaman apartemen Jalan H Anwar Hamzah, Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, pada Ahad (5/11/2023), kira-kira pukul 05.30 WIB. Di lokasi kejadian, selain menemukan gas helium, polisi juga menemukan dua pucuk surat wasiat berbahasa Inggris.

Andaru menambahkan, pihaknya juga melakukan uji toksikologi terhadap jenazah CA untuk memastikan penyebab kematian korban. “Untuk memastikan penyebab kematian, kami juga melakukan uji toksikologi terhadap sampel-sampel organ dalam korban, apakah ada racun atau tidak,” kata Andaru.

Uji toksikologi dirasa perlu dilakukan karena saat korban ditemukan dalam keadaan meninggal, di TKP juga terdapat gas helium. Namun, untuk hasil uji toksikologi tersebut, Andaru belum bisa mengungkapkannya. “Nanti kita tunggu hasilnya,” ujarnya.

Kasus bunuh diri mahasiswa ini seolah fenomena gunung es. Bulan lalu, dua kasus bunuh diri mahasiswa terjadi di Semarang