Belajar Strategi Mengundang Wisatawan di Candi Prambanan untuk Berbelanja

by -96 Views

Puluhan pedagang yang kebanyakan berasal dari sekitar candi di Yogyakarta dan Jawa Tengah berkumpul di Kompleks Museum Candi Prambanan, Yogyakarta, pada Senin, 6 November 2023. Sebanyak 43 pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) diajak untuk mempelajari sejumlah tips tentang cara meningkatkan omzet belanja produk mereka, terutama dari kalangan wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang gemar mengunjungi candi. Salah satu caranya adalah dengan membranding produk mereka secara online atau digital agar dikenal oleh para wisatawan.

Para pedagang ini mendapatkan materi tentang penataan produk dalam fotografi, editing foto, menyusun narasi, dan penyusunan konten produk di media sosial. Mereka juga belajar mengenai strategi posting konten secara kontinu di media sosial agar menarik minat wisatawan dan masyarakat umum untuk berbelanja.

“Pengelolaan destinasi warisan budaya salah satunya dilakukan melalui pemberdayaan sektor UMK di sekitarnya,” ungkap General Manager PT Taman Wisata Candi (TWC), I Gusti Putu Ngurah Sedana, pada forum yang bertajuk Fotografi Produk dan Pemasaran Digital Menggunakan Sosial Media tersebut.

PT TWC yang mengelola Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, menilai saat ini destinasi wisata tidak bisa bergerak sendirian, melainkan harus berkolaborasi. Destinasi tersebut perlu diimbangi dengan ekosistem pendukung yang kuat, salah satunya adalah UMK.

Kepala Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Biro Jawa Tengah, Teguh Imam Wibowo, yang juga turut mengisi forum tersebut menyampaikan bahwa pasca-pandemi Covid-19, potensi ekonomi lokal di daerah semakin tumbuh pesat. UMK di sekitar destinasi wisata candi adalah salah satu contohnya.

Dalam forum tersebut, para UMK didorong untuk tidak hanya menjaga konsistensi dalam menciptakan inovasi, tetapi juga gencar dalam promosi terutama melalui media sosial. “Era digital ini menyimpan peluang besar bagi pelaku UMK,” kata Teguh Imam Wibowo.

Pemateri dari Huawei Indonesia, Petrus Damar, menjelaskan bahwa literasi digital sangat penting dalam membantu perkembangan UMK. “Pemanfaatan teknologi digital memungkinkan UMK untuk terus bersaing dan bertahan, meskipun berjualan di sekitar destinasi ini,” ungkapnya.

Salah satu peserta forum, Haris, menyatakan bahwa kalangan UMK perlu meningkatkan pengetahuan dan pengalaman agar dapat mengetahui langkah-langkah untuk meningkatkan omzet dagangannya. “Forum seperti ini sebaiknya diadakan secara berkala agar kami terus mendapatkan pengetahuan baru,” kata Haris.

Sumber: Tempo.co