Ratusan mahasiswa Universitas Syiah Kuala atau USK mengadakan simulasi manajemen penanganan korban bencana dalam rangka memperingati hari bencana. Rektor USK, Marwan, mengatakan bahwa simulasi tersebut merupakan upaya untuk mengurangi jumlah korban dan merencanakan logistik yang dibutuhkan saat menghadapi bencana. Simulasi ini juga bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan terhadap bencana yang bisa datang kapan saja. Tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam situasi bencana karena merupakan ujung tombak saat masa kritis. Oleh karena itu, implementasi manajemen bencana sangat penting untuk melatih Interprofessional Education (IPE) bagi tenaga kesehatan.
Dekan Fakultas Kedokteran USK, Maimun Syukri, menjelaskan bahwa simulasi bencana ini bertujuan untuk memperkenalkan manajemen penanganan korban bencana yang benar kepada mahasiswa lintas ilmu bidang kesehatan. Kegiatan ini melibatkan empat fakultas di USK, yaitu Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Keperawatan, dan Program Studi Farmasi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Menurut Syukri, kegiatan ini merupakan keunggulan dari USK dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai manajemen bencana. Dalam simulasi bencana ini, mahasiswa USK belajar bagaimana mengevakuasi dan menolong korban yang terluka di tengah situasi yang ricuh, serta bekerja sesuai dengan perannya masing-masing. Skenario simulasi bencana yang dilakukan adalah kerusuhan dan kebakaran di stadion.
Artikel ini aslinya dipublikasikan oleh Tempo.co pada tanggal 5 November 2023.